Jl Indraprasta Sementara Satu Arah
SEMARANG - Jalan Indraprasta sementara dijadikan satu arah hanya dari Jl Jendral Sudirman ke arah Jl Imam Bonjol (barat ke timur). Jalur tersebut sudah beberapa hari ini ditutup oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Semarang dengan balok beton.

Kebijakan itu diambil untuk mengurangi kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman terutama di Jembatan Banjir Kanal Barat. Kepala Bidang Keselamatan Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Semarang Triwibowo mengatakan daerah tersebut termasuk salah satu simpul kemacetan di Semarang. Maka, untuk mengurainya yakni dengan menutup salah satu akses ke arah bundaran taman Jend Sudirman (Siliwangi).

"Kemacetan di sana salah satunya timbul karena adanya pertemuan di sisi timur taman antara kendaraan dari Jalan Kokrosono, Jalan Indrapasta, dan dari Jalan Jenderal Sudirman sendiri. Dengan menutup akses dari Jalan Indraprasta tentunya jumlah kendaraan yang lewat di situ bakal berkurang," jelas Triwibowo saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Sementara, bagi pengguna Jalan Indrapasta yang ingin menuju arah barat, mereka harus memutar lewat Tugu Muda. Triwibowo juga mengatakan, Jalan Indraprasta sendiri sebenarnya akan diproyeksikan menjadi jalan satu arah dari timur ke barat. Meski demikian, pihaknya masih melakukan kajian.
Selain itu, Pemkot sendiri juga merencanakan untuk memperlebar Jembatan Banjir Kanal Barat tersebut. Dengan demikian, ruang jalan yang ada bisa menampung arus yang lewat.
Masih Melanggar Sementara itu, berdasar pengamatan di lapangan tak sedikit pengguna jalan terutama pengendara kendaraan bermotor roda dua yang melanggar. Meski Dishubkominfo telah memasang rambu lalu lintas yang melarang pengendara lewat, mereka nekat melewati tepi jalan. Untuk antisipasi, beberapa petugas dari Satlantas Porestabes Semarang disiagakan. Salah seorang petugas saat ditemui Kamis (17/2) mengakui, masih ada beberapa pengendara menerobos larangan tersebut. Pihaknya sendiri bertindak tegas. Jika tertangkap, mereka akan langsung ditilang.

Sementara itu, salah satu pengguna jalan Setyo (25) mengaku baru mengetahui adanya larangan itu tiga hari yang lalu. Dia sendiri tidak keberatan dengan kebijakan tersebut, mengingat lalu lintas di kawasan itu memang sering macet terutama saat pagi atau sore hari. Dengan adanya larangan tersebut, diharap kemacetan tak terjadi lagi.

courtesy: suaramerdeka.com